RSS

KERANGKA KARANGAN

TOPIK ; SDM Segala Sumber dari Keberhasilan Bisnis.

1.  Permasalahan bisnis
    1.1. SDM harus lebih kompeten
2. Pembagian tugas yang berbeda
    2.1.  Karakteristik penempatan tugas yang berbeda
3.  Penyebab bisnis hancur
    3.1.  Pemerintah kurang memberi respon terhadap masalah ini.
    3.2. Pemerintah yang acuh
4. Kunci keberhasilan bisnis
    4.1. SDM harus memiliki kualitas yang baik
       4.1.1. Mampu bekerja keras
       4.1.2. Mampu mengatur bisnis dengan baik
5. Kepemimpinan yang baik
    5.1. Harus mengenal tim
    5.2. Mengenal kekuatan dan kelemahan tim
    5.3. Harus pandai bersosialisasi
6.  Contoh kesuksesan berbisnis
    6.1. Memdukung peluncuran bisnis baru yaitu klub kebugaran
    6.2. Dalam menjalankan bisnis harus jujur dan pandai mengatasi semuanya dengan baik dan cekatan.
    6.3Harus memiliki semangat kekeluargaan dan kepemilikan yang telah mendukung usaha perusahaan.

KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEKTIF



a. - Kalimat tidak efektif ;  Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
    - Kalimat efektif ; Anak itu ditolong kakak dengan memapahnya ke pinggir jalan.
                                         
b. – Kalimat tidak efektif ; Bagi semua mahasiswa yang datang di dalam kelas ini, harus mengikuti materi dengan benar.
    - Kalimat efektif ; Bagi semua mahasiswa yang hadir di dalam kelas ini, harus menyimak materi dengan baik.

c. – Kalimat tidak efektif ; Di Koran itu membicarakan tentang syahrini yang menyambut datangnya beckham ke Indonesia.
    - Kalimat efektif ; Di Koran itu membahas tentang syahrini yang menyambut kedatangannya beckham ke Indonesia.

d. – Kalimat tidak efektif ; Selesai makan mereka bergegas untuk  berangkat dengan bus.
    - Kalimat efektif ; Selesai makan pagi mereka bersiap berangkat dengan menggunakan bus.

PASAR BARANG

A.PENGERTIAN PASAR BARANG
1.PASAR UANG
            Secara umum pasar uang dapat didefinisikan bahwa pasar uang adalah sebagai tempat terjadinya jual beli surat-surat berharga yang jangka waktunya kurang dari satu tahun. Fungsi pasar uang adalah sebagai sarana penyaluran dana, khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan nonkeuangan dan pihak lainnya untuk menginvestasikan kelebihan dananya dalam jangka waktu pendek.
a.Ciri-ciri pasar uang
- pasar uang lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan uang dalam jangka pendek.
- mekanisme yang terjadi dalam pasar uang adalah mempertemukan antara kepentingan pihak yang membutuhkan uang dengan pihak yang kelebihan uang.
- tempat terjadinya pasar tidak terikat pada satu tempat tertentu, karena pada intinya pasar uang bisa terjadi dimana saja.
b.Sumber dana pasar uang
1. dana yang berasal dari masyarakat umum,
2. kelebihan uang kas BUMN,
3. dana dari bank-bank pemerintah dan swasta,
4. dana dari perusahaan-perusahaan,
5. dana dari lembaga keuangan bukan bank
c.keuntungan dan kerugian pasar uang
Ø  Keuntungan
1.      Bagi pihak yang kelebihan dana dapat sebagai alternative mencari pendapatan lain.
2.      Bagi pihak yang kekurangan dana sebagai sumber mencari dana dalam jangka pendek dan mudah didapat.
3.      Adanya nilai mata uang yang lebih realisitis karena adanya system kurs.
4.      Dengan adanya system kurs mempermudahkan transaksi perdagangan internasional.
5.      Pemerintah dapat melakukan intervensi dalam kebijakan moneter, atas jumlah uang yang beredar.
6.      Dengan system kurs juga dapat dijadikan indicator kuat atau lemahnya posisi perekonomian.
Ø  Kerugian
1.      Dalam pasar uang adanya resiko menurunnya nilai tukar akan menyebabkan investor mengalami capital loss atau disebut juga sebagai resiko mekanisme pasar.
2.      Ada kalanya debitur tidak mampu mengembalikan pinjaman, walaupun dalam keadaan jangka pendek atau disebut juga sebagai resiko tidak mampu byar.
3.      Apabila keadaan harga barang terus menerus naik, bahkan sampai terjadinya inflasi, tentu perapapun besarnya uang yang kita miliki tidak ada nilainya, karena harga barang naik terus menerus atau disebut juga sebagai resiko naiknya harga barang atau resiko inflasi.


Sumber buku ; ilmu ekonomi ,
Penulis ; Muhammad rusdi, dan syukron

HUKUM EKONOMI

A.PENGERTIAN HUKUM EKONOMI
Hukum ekonomi ini bukan merupakan suatu alat yang mengatur kehidupan ekonomi. Hokum ekonomi dalam ilmu ekonomi berarti hubungan antara peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
            Adapun peristiwa ekonomi adalah kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi baik secara individual maupun secara keseluruhan. Peristiwa ekonomi terjadi setiap hari dikehidupan manusia. Misalnya kenaikan harga bahan bakar, kenaikan tarif angkutan, kenaikan tingkat pengangguran, banyak perusahaan yang bangkrut karena terus mengalami kerugian.
            Hokum ekonomi berlaku dengan syarat ceteris paribus, yaitu jika hal-hal lain di dalam masyarakat yang diluar objek penelitian tidak berubah. Dalam kenyataannya peristiwa ekonomi adalah peristiwa masyarakat yang selalu berubah sesuai dengan perkembangannya. Oleh karena itu hokum ekonomi tidak berlaku mutlak tetapi lebih tepat disebut tendensi atau kecendrungan.
            Dapat disimpulkan bahwa hokum ekonomi adalah hokum yang mengatur dalam segala hal tentang gejala dan peristiwa ekonomi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari yang sifatnya tetap tetapi tidak mutlak untuk dipenuhi.

B.HUBUNGAN DALAM HUKUM EKONOMI
1. hubungan kausal (sebab akibat)
            Hubungan kausal adalah hubungan antara gejala-gejala ekonomi di mana gejala ekonomi yang satu menyebabkan timbulnya gejala ekonomi yang lain, dan tidak mungkin terjadi sebaliknya. Dalam hubungan ini hanya ada satu peristiwa yang mempengaruhi peristiwa yang lainya.
2. hubungan fungsional ( saling mempengaruhi)
            Hubungan fungsional adalah hubungan antara gejala ekonomi yang satu dengan gejala ekonomi yang lain yang saling bersangkutan.

Sumber buku ;ilmu ekonomi,
Penulis ;  Muhammad rusdi.S.Pd dan syukron.SE

EKONOMI MIKRO

A.PENGERTIAN EKONOMI MIKRO
            Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi masyarakat. Ekonomi mikro merupakan pembahasan konsep dasar ilmu ekonomi, yang mencakup aspek mikro, seperti ; analisis dasar permintaan dan penawaran, perilaku produsen dan konsumen serta teori produksi.
a.Permintaan barang dan jasa (demand & supply )
Permintaan (Dx) menunjukkan kebutuhan kita akan barang dan jasa. Permintaan adalah jumlah barang atau jasa akan dimiliki seseorang pada saat harga, dan waktu tertentu.
Penawaran (Sx) adalah jumlah barang yang akan ditawarkan atau dijual pada saat harga tertentu dan waktu tertentu.
b.Teori prilaku konsumen
            1. nilai guna total
            2. nilai guna marginal
            3. nilai guna total dan marginal yang semakin menurun
            4. nilai guna yang sama
c.Teori produksi
            teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah factor-faktor produksi dengan hasil out putnya. Dalam teori ini terdapat tiga konsep utama, yaitu;
1.produk total
2.produk rata-rata
3.produk marginal
d.Pasar menurut strukturnya
1.pasar persaingan sempurna
            Adalah pasar yang terdapat banyak pembeli dan penjual dimana msing-masing pihak bebas untuk keluar masuk pasr, dan barang yang diperdagangkan bersifat homogen dengan besar kecilnya harga ditentukan oelh mekanisme tawar menawar atau pasar.
2.pasar persaingan tidak sempurna
            Adalah pasar yang penjual dan pembelinya tidak sebanding atau tidak seimbang, bisa hanya satu orang atau beberapa penjual, atau hanya satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar dengan barang yang diperdagangkannya pun sama walau kadang-kadang berbeda corak.

Sumber buku ; ilmu ekonomi ,
Penulis ; muhammad rusdi, dan syukron

BIOGAS, SUMBER ENERGI RAMAH LINGKUNGAN

Dengan semakin majunya peradaban manusia akan menuntut semakin banyak aktifitas manusia yang akan dilakukan dimuka bumi demi tujuan pemenuhan hidup. Hamper semua aktifitas tersebut menyebabkan penambahan emisi gas rumah kaca. Akibat penggunaan bahan bakar fosil dalam jangka panjang ternyata telah memberikan akibat negative terhadap kehidupan di dunia. Hasil npenelitian dari sekelompok peneliti di bawah naungan badan pemeriksaan bangsa-bangsa (PBB), panel antar pemerintah tentang perubahan iklim, menyebutkan penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam telah menyumbangkan cukup besar pencemaran gas efek rumah kaca yaitu karbondioksida ke atmosfer bumi yang mempunyai pengaruh besar dalam proses pemasaran global.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menghambat pemanasan global yang telah diikrarkan dalam “Protokol Kyoto” tahun 1997 adalah mengurangi emisi gas efek rumah kaca. Bioenergi menjadi salah satu hal yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi pengganti yang ramah lingkungan dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak yang mahal dan terbatas.
Bioenergi selain dapat dihasilkan dari tanaman yang memang sengaja dibudidayakan untuk produksi bioenergi juga dapat diusahakan dari pengolahan limbah yang dihasilkan dari aktifitas kehidupan manusia. Sehingga, diharapkan selain dapat mengurangi emisi gas efek rumah kaca juga mengurangi masalah lingkungan dan meningkatkan nilai dari limbah itu sendiri. Dan salah satu limbah yang dihasilkan dari aktifitas kehidupan manusia adalah limbah dari usaha peternakan sapi yang terdiri dari feses, urin, gas dan sisa makanan ternak.
Limbah peternakan khususnya ternak sapi merupakan bahan buangan dari usaha peternakan sapi yang selama ini juga menjadi salah satu sumber masalah dalam kehidupan manusia sebagai penyebab menurunnya mutu lingkungan melalui pencemaran lingkungan, menggangu kesehatan manusia dan juga sebagai salah satu penyumbang emisi gas efek rumah kaca. Pada umumnya limbah peternakan hanya digunakan untuk pembuatan pupuk organik. Untuk itu sudah selayaknya perlu adanya usaha pengolahan limbah peternakan menjadi suatu produk yang bisa dimanfaatkan manusia dan bersifat ramah lingkungan.
Pengolahan limbah peternakan melalui proses fermentasi perlu digalakkan karena dapat menghasilkan biogas yang menjadi salah satu jenis bioenergi. Pengolahan limbah peternakan menjadi biogas ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak yang mahal dan terbatas, mengurangi pencemaran lingkungan dan menjadikan peluang usaha bagi peternak karena produknya terutama pupuk kandang banyak dibutuhkan masyarakat.
Sumber daya energi mempunyai peran penting dalam semua aspek pembangunan ekonomi nasional. Energi diperlukan untuk pertumbuhan kegiatan industri, jasa, perhubungan dan rumah tangga. Dalam jangka panjang, peran energi akan lebih berkembang untuk mendukung pertumbuhan sektor industri dan kegiatan lain yang terkait. Meskipun Indonesia adalah salah satu negara penghasil batu bara, minyak bumi dan gas, namun dengan berkurangnya cadangan minyak dan penghapusan subsidi menyebabkan harga minyak naik dan kualitas lingkungan yang menurun akibat penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan.

Pemanasan global memberikan dampak sangat buruk pada keseimbangan kehidupan manusia antara lain menyebabkan iklim tidak stabil, peningkatan suhu permukaan laut, suhu keseluruhan dunia akan cenderung meningkat, gangguan tersebut berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.

Kondisi ini sangat memprihatinkan, ketergantungan terhadap sumber energi tidak dapat dihindarkan, dengan semakin majunya peradaban manusia maka kebutuhan akan sumber energi dalam setiap sektor kehidupan sangatlah besar. Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap bahan bakar minyak sangatlah besar. Semakin melambungnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat tingginya harga BBM di pasar dunia sangat memberatkan masyarakat terutama bagi masyarakat yang berada di daerah pedalaman yang merupakan kantong-kantong masyarakat miskin karena harga BBM di lokasi ini bisa naik 2 – 8 kali lipat lebih tinggi dari harga di perkotaan. Belum lagi masalah BBM selesai, masalah listrik mencuat pula. Pemadaman listrik bergiliran menjadi konsumsi masyarakat di beberapa daerah. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dihadapkan kepada masalah kesulitan membeli batu bara sebagai bahan bakar penggerak pembangkit listrik yang dimiliki oleh PLN. Kelangkaan batu bara untuk usaha listrik ini terjadi karena produksi batu bara Indonesia yang melimbah sebagian besar justru diekspor ke luar negeri.

Sudah saatnya Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak dengan mengembangkan sumber energi pengganti yang ramah lingkungan dan terbarukan. Salah satu jenis bahan bakar pengganti yang dimaksud adalah bioenergi. Bioenergi selain bisa diperbaharui bersifat ramah lingkungan, dapat terurai, mampu mengurangi efek rumah kaca dan terus-menerus bahan baku cukup terjamin. Bahan baku bioenergi dapat diperoleh dengan cara sederhana yaitu melalui budidaya tanaman penghasil biofuel dan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kehidupan manusia.

Indonesia memiliki banyak sumber daya alam hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bionergi. Pengembangan bioenergi sebagai sumber energi pengganti sangat cocok digunakan karena didukung dengan oleh ketersediaan lahan yang mencukupi untuk membudidayakan tanaman dan ternak penghasil biofuel. Indonesia memiliki sumber daya lahan yang sangat luas untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian. Kondisi ini memungkinkan untuk pengusahaan berbagai jenis tanaman,termasuk komoditas penghasil bioenergi. Dan beberapa bahan baku bioenergi adalah kelapa sawit, sagu, kelapa, ubi kayu, jarak pagar, tebu, jagung dan limbah peternakan.

Gas metan ini sudah lama digunakan oleh warga Mesir, China, dan Roma kuno untuk dibakar dan digunakan sebagai penghasil panas. Sedangkan proses fermentasi lebih lanjut untuk menghasilkan gas metan ini pertama kali ditemukan oleh Alessandro Volta (1776). Hasil identifikasi gas yang dapat terbakar ini dilakukan oleh Willam Henry pada tahun 1806. Dan Becham (1868) murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882) adalah orang pertama yang memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan gas meta Gas ini berasal dari berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia, kotoran hewan dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses fermentasi. Biogas yang terbentuk dapat dijadikan bahan bakar karena mengandung gas metan dalam persentase yang cukup tinggi.

Biogas sebagai salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui dapat menjawab kebutuhan akan energi sekaligus menyediakan kebutuhan hara tanah dari pupuk cair dan padat yang merupakan hasil sampingannya serta mengurangi efek rumah kaca. Pemanfaatan biogas sebagai sumber energi pengganti dapat mengurangi penggunaan kayu bakar. Dengan demikian dapat mengurangi usaha penebangan hutan, sehingga kehidupan hutan terjaga. Biogas menghasilkan api biru yang bersih dan tidak menghasilkan asap.

Energi biogas sangat potensial untuk dikembangkan kerena produksi biogas peternakan ditunjang oleh kondisi yang memungkinkan dari perkembangkan dunia peternakan sapi di Indonesia saat ini. Disamping itu, kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG, premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel dan minyak bakar telah mendorong pengembangan sumber energi elternatif yang murah, berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Peningkatan kebutuhan susu dan pencanangan swasembada daging tahun 2010 di Indonesia telah merubah pola pengembangan agribisnis peternakan dari skala kecil menjadi skala menengah/besar. Di beberapa daerah telah berkembang koperasi susu, peternakan sapi pedaging melalui kerjasama dengan perkebunaan kelapa sawit dan sebagainya. Kondisi ini mendukung ketersediaan bahan baku biogas secara terus-menerus dalam jumlah yang cukup untuk memproduksi biogas.

Ada beberapa keuntungan penggunaan kotoran ternak sebagai penghasil biogas yaitu, mengurangi pencemaran lingkungan terhadap air dan tanah, pencemaran udara (bau), memanfaatkan limbah ternak tersebut sebagai bahan bakar biogas yang dapat digunakan sebagai energi pengganti untuk keperluan rumah tangga, mengurangi biaya pengeluaran peternak untuk kebutuhan energi bagi kegiatan rumah tangga yang berarti dapat meningkatkan kesejahteraan peternak, melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya biogas untuk menjadi energi listrik untuk diterapkan di lokasi yang masih belum memiliki akses listrik. melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya kegiatan ini sebagai usulan untuk mekanisme pembangunan bersih.

Terdapat sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan kotoran ternak sapi menjadi biogas yaitu:

1. Ketersediaan ternak
Jenis jumlah dan sebaran ternak di suatu daerah dapat menjadi potensi bagi pengembangan biogas. Hal ini karena biogas dijalankan dengan memanfaatkan kotoran ternak. Kotoran ternak yang dapat diproses menjadi biogas berasal dari ternak ruminansia dan non ruminansia seperti sapi potong, sapi perah dan babi; serta unggas.
Jenis ternak mempengaruhi jumlah kotoran yang dihasilkannya. Untuk menjalankan biogas skala individual atau rumah tangga diperlukan kotoran ternak dari 3 ekor sapi, atau 7 ekor babi, atau 400 ekor ayam.

2. Kepemilikan Ternak
Jumlah ternak yang dimiliki oleh peternak menjadi dasar pemilihan jenis dan kapasitas biogas yang dapat digunakan. Saat ini biogas kapasitas rumah tangga terkecil dapat dijalankan dengan kotoran ternak yang berasal dari 3 ekor sapi atau 7 ekor babi atau 400 ekor ayam. Bila ternak yang dimiliki lebih dari jumlah tersebut, maka dapat dipilihkan biogas dengan kapasitas yang lebih besar (berbahan fiber atau semen) atau beberapa biogas skala rumah tangga.

3. Pola Pemeliharaan Ternak
Ketersediaan kotoran ternak perlu dijaga agar biogas dapat berfungsi maksimal. Kotoran ternak lebih mudah didapatkan bila ternak dipelihara dengan cara dikandangkan dibandingkan dengan cara digembalakan.

4. Ketersediaan Lahan
Untuk membangun biogas diperlukan lahan disekitar kandang yang luasannya bergantung pada jenis dan kapasitas biogas. Lahan yang dibutuhkan untuk membangun biogas skala terkecil (skala rumah tangga) adalah 14 m2 (7m x 2m). Sedangkan skala komunal terkecil membutuhkan lahan sebesar 40m2 (8m x 5m).

5. Tenaga Kerja
Untuk mengoperasikan biogas diperlukan tenaga kerja yang berasal dari peternak/pengelola itu sendiri. Hal ini penting mengingat biogas dapat berfungsi optimal bila pengisian kotoran ke dalam reaktor dilakukan dengan baik serta dilakukan perawatan peralatannya. Banyak kasus mengenai tidak beroperasinya atau tidak optimalnya biogas disebabkan karena: pertama, tidak adanya tenaga kerja yang menangani unit tersebut; kedua, peternak/pengelola tidak memiliki waktu untuk melakukan pengisian kotoran karena memiliki pekerjaan lain selain memelihara ternak.

6. Manajemen Limbah/Kotoran
Manajemen limbah/kotoran terkait dengan penentuan komposisi padat cair kotoran ternak yang sesuai untuk menghasilkan biogas, jumlah pemasukan kotoran, dan pengangkutan atau pengaliran kotoran ternak ke dalam raktor. Bahan baku reaktor biogas adalah kotoran ternak yang komposisi padat cairnya sesuai yaitu 1 berbanding 2. Pada peternakan sapi perah komposisi padat cair kotoran ternak biasanya telah sesuai, namun pada peternakan sapi potong perlu penambahan air agar komposisinya menjadi sesuai. Jumlah pemasukan kotoran dilakukan secara berkala setiap hari atau setiap 2 hari sekali tergantung dari jumlah kotoran yang tersedia dan sarana penunjang yang dimiliki. Pemasukan kotoran ini dapat dilakukan secara manual dengan cara diangkut atau melalui saluran.

7. Kebutuhan Energi
Pengelolaan kotoran ternak melalui proses reaktor an-aerobik akan menghasilkan gas yang dapat digunakan sebagai energi. Dengan demikian, kebutuhan peternak akan energi dari sumber biogas harus menjadi salah satu faktor yang utama. Hal ini mengingat, bila energi lain berupa listrik, minyak tanah atau kayu bakar mudah, murah dan tersedia dengan cukup di lingkungan peternak, maka energi yang bersumber dari biogas tidak menarik untuk dimanfaatkan. Bila energi dari sumber lain tersedia, peternak dapat diarahkan untuk mengolah kotoran ternaknya menjadi kompos atau kompos cacing (kascing).

8. Jarak (kandang-reaktor biogas-rumah)
Energi yang dihasilkan dari biogas dapat dimanfaatkan untuk memasak, menyalakan petromak, menjalankan generator listrik, mesin penghangat telur/ungas dll. Selain itu air panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk proses sanitasi sapi perah. Pemanfaatan energi ini dapat maksimal bila jarak antara kandang ternak, reaktor biogas dan rumah peternak tidak telampau jauh dan masih memungkinkan dijangkau instalasi penyaluran biogas. Karena secara umum pemanfaatan energi biogas dilakukan di rumah peternak baik untuk memasak dan keperluan lainnya.

9. Pengelolaan Hasil Samping Biogas
Pengelolaan hasil samping biogas ditujukan untuk memanfaatkannya menjadi pupuk cair atau pupuk padat (kompos). Pengeolahannya tergolong sederhana yaitu untuk pupuk cair dilakukan fermentasi dengan penambahan bioaktivator agar unsur haranya dapat lebih baik, sedangkan untuk membuat pupuk kompos hasil samping biogas perlu dikurangi kandungan airnya dengan cara diendapkan, disaring atau dijemur. Pupuk yang dihasilkan tersebut dapat digunakan sendiri atau dijual kepada kelompok tani setempat dan menjadi sumber tambahan pandapatan bagi peternak.

10. Sarana Pendukung
Sarana pendukung dalam pemanfaatan biogas terdiri dari saluran air, air dan peralatan kerja. Sarana ini dapat mempermudah pengelolaan dan perawatan instalasi biogas. Saluran air dapat digunakan untuk mengalirkan kotoran ternak dari kandang ke reaktor biogas sehingga kotoran tidak perlu diangkut secara manual. Air digunakan untuk membersihkan kandang ternak dan juga digunakan untuk membuat komposisi padat cair kotoran ternak yang sesuai. Sedangkan peralatan kerja digunakan untuk mempermudah/meringankan pekerjaan /perawatan instalasi biogas.

Indonesia sangat baik dalam pengembangan biogas, pada umumnya peternak sapi di Indonesia mempunyai rata- rata 2 – 5 ekor sapi dengan lokasi yang tersebar tidak berkelompok. Sehingga penanganan limbahnya baik itu limbah padat, cair maupun gas seperti kotoran maupun sisa pakan dibuang ke lingkungan sehingga menyebabkan pencemaran. Pengolahan limbah secara sederhana hanya dengan pemanfaatannya sebagai pupuk alami.
Diketahui sapi dengan bobot 450 kg menghasilkan limbah berupa kotoran lebih kurang 25 kg per hari. Dan apabila tidak dilakukan penanganan secara baik maka akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan udara, tanah dan air serta penyebaran penyakit menular. Sehingga sangat diperlukan usaha untuk mengurangi dampak buruk dari kegiatan peternakan sapi salah satunya dengan melakukan penanganan yang baik terhadap limbah yang dihasilkan melalui biogas. Hasil biogas dari rata 3 – 5 ekor sapi tersebut setara dengan 1-2 liter minyak tanah/hari. Dengan demikian keluarga peternak yang sebelumnya menggunakan minyak tanah untuk memasak bisa menghemat penggunaan minyak tanah 1-2 liter/hari.
Pemanfaatan biogas di Indonesia sebagai energi pengganti sangat memungkinkan untuk diterapkan di masyarakat, apalagi sekarang ini harga bahan bakar minyak yang makin mahal dan kadang-kadang langka keberadaannya. Besarnya limbah biomassa padat di seluruh Indonesia seperti kayu dari kegiatan industri pengolahan hutan, pertanian dan perkebunan; limbah kotoran hewan, misalnya kotoran sapi, kerbau, kuda, dan babi juga dijumpai di seluruh provinsi Indonesia dengan kualitas yang berbeda-beda. Teknologi biogas adalah suatu teknologi yang dapat digunakan dimana saja selama tersedia limbah yang akan diolah dan cukup air. Di negara maju perkembangan teknologi biogas sejalan dengan perkembangan teknologi lainnya. Untuk kondisi di Indonesia, teknologi biogas dapat dibangun dengan kepemilikan kelompok dan dipelihara secara bersama.
Beberapa alasan mengapa biogas belum disukai penggunaannya di kalangan peternak atau kalaupun sudah ada banyak yang tidak lagi beroperasi, yaitu kurang sosialisasi, teknologi yang diterapkan kurang praktis dan perlu pemeliharaan yang seksama dan kurangnya pengetahuan para petani tentang pemeliharaan limbah. Teknologi biogas dapat dikembangkan dengan menggunakan teknologi yang sederhana dengan bahan-bahan yang tersedia di pasaran lokal. Energi biogas juga dapat diperoleh dari air buangan rumah tangga, kotoran cair dari peternakan ayam, babi, sampah organik dari pasar, industri makanan dan sebagainya.
Disamping itu, usaha lain yang dapat bergerak dengan kegiatan ini adalah peternakan cacing untuk pakan ikan/unggas, industri tahu/tempe dapat menghasilkan ampas tahu yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan sapi dan limbah cairnya sebagai bahan input produksi biogas. Industri kecil pendukung juga dapat berkembang, seperti industri bata merah, industri kompor gas, industri lampu penerangan, pemanas air dan sebagainya. Sehingga pengembangan teknologi biogas secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. Pemanfaatan biogas sebagai sumber energi pada industri kecil berbasis pengolahan hasil pertanian dapat memberikan manfaata dan dapat menjadi penggerak pembangunan pedesaan.

ELASTISITAS



1.PENERTIAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
            Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain. Elastisitas juga dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan factor lain.
            Sedangkan elastisitas menurut M. Suparmoko dan Maria R Suparmoko adalah menunjukkan tanggapan dari variable tidak bebas karena adanya perubahan dalam variable bebas tertentu. Jadi besarnya perubahan permintaan atau penawaran sangat dipengaruhi oleh besarnya perubahan harga.
v  Elastisitas permintaan (elasticity of demand) (Ed) ; derajat kepekaan perubahan kuantias barang yang diminta akibat perubahan harga barang itu sendiri.
v  Elastisitas penawaran (elasticity of supply) (Es) ; derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan yang disebabkan kerena perubahan harga barang itu sendiri.
2.MACAM-MACAM ELASTISITAS
A.Macam-macam elastisitas permintaan
v  Elastis (jika Ed > 1)
v  Inelastis (jika Ed < 1)
v  Elastic uniter (jika Ed = 1)
v  Elastisitas sempurna (jika Ed = ~)
v  Inelastic sempurna ( jika Ed = 0)
B.Macam-macam elastisitas penawaran
v  Elastis (jika Es > 1)
v  Inelastis (jika Es < 1)
v  Elastis uniter (jika Es = 1)
v  Elastis sempurna (jika Es = ~)
v  Inelastic sempurna (jika Es = 0)
3.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS
A.Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
v  Barang yang dapat diganti dengan barang lain (barang subsitusi)
v  Bagian pendapatan yang dibelanjakan
v  Dibutuhkannya waktu untuk menimbang
v  Kebiasaan menggunakan kebutuhan
B,Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran.
v  Waktu yang dibutuhkan produsen untuk menambah jumlah barang
v  Biaya produksi
v  Kualitas produk

Sumber buku ; ilmu ekonomi,
Penulis ;  Muhammad rusdi.S.Pd dan syukron.SE

PERMINTAAN DAN PEMAWARAN


A.PERMINTAAN
1.PENGERTIAN PERMINTAAN
            Permintaan atau yang dilambangkan dengan Dx (demand) menunjukkan kebutuhan kita akan barang dan jasa. Tentu semua permintaan dilakukan atau akan terpenuhi apabila didukung dengan sumber daya yang ada. Kerena semua yang diminta adalah diperoleh dengan pengorbanan. Pengorbanan yang dikeluarkan biasanya diukur dengan satuan uang. Artinya sebagai ganti kita meminta sesuatu maka kita harus mengeluarkan sejumlah uang. Maka dapat disimpulkan bahwa permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang akan diminta/dimiliki oleh seseorang pada saat harga, dan waktu tertentu.
2.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BARANG DAN JASA
v  Harga barang itu sendiri (price)
v  Tingkat pendapatan (income)
v  Selera masyarakat (tasted)
v  Kualitas barang (quality)
v  Harga barang lain (substitution or complementer effect)
v  Jumlah penduduk (population)
v  Harapan dimasa mendatang (ekspektasi)
3.MACAM-MACAM PERMINTAAN
v  Berdasarkan daya beli
ü  Permintaan absolute ; permintaan yang tidak didukung dengan daya beli.
ü  Permintaan potensial ; permintaan yang didukung dengan daya beli, tetapi belum dilaksanakan atau bertransaksi.
ü  Permintaan efektif ; permintaan yang didukung dengan daya beli dan sudah dilaksanakan.
v  Berdasarkan pemakai
ü  Permintaan individu ; permintaan terhadap sejumlah barang di pasar pada waktu tertentu dan harga tertentu yang dilakukan oleh satu orang.
ü  Permintaan kolektif ; permintaan terhadap sejumlah barang di pasar pada saat waktu tertentu dan harga tertentu yang dilakukan sekelompok orang atau secara bersama-sama.
4,HUKUM PERMINTAAN
            Pada dasarnya hukum permintaan adalah berbanding terbalik dengan harga dengan syarat ceteris paribus. Hukum permintaan menyatakan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta. Artinya apabila satu sisi mengalami kenaikan, maka sisi yang lain akan mengalami penurunan. Sebaliknya apabila satu sisi mengalami penurunan, maka sisi yang lain akan mengalami kenaikan.
            Hokum permintaan berlaku dengan syarat careris paribus, yaitu dimana keadaan perekonomian diluar objek yang diselidiki adalah tetap. Dengan kata lain hokum permintaan berlaku apabila factor-faktor yang lain tetap tidak berubah.
            Konsep hokum permintaan dikemukakan oleh Alfred Marshal bahwa adanya hubungan terbalik antara harga dan permintaan, yaitu “Apabila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun. Jika harga suatu barang turun, maka permintaan barang tersebut akan naik”

B.PENAWARAN
1.PENGERTIAN PENAWARAN
            Penawaran atau supply (Sx) adalah jumlah barang yang akan ditawarkan atau dijual pada saat harga tertentu dan waktu tertentu.
2.FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN
v  Ongkos produksi (production cost)
v  Pengaruh teknologi
v  Harga barang
v  Tujuan mendapatkan keuntungan/laba
v  Kebutuhan akan uang tunai
v  Tujuan-tujuan tertentu
3.MACAM-MACAM PENAWARAN
Penawaran dapat digolongkan menjadi dua macam,yaitu ;
v  Penawaran individu ; penawaran akan suatu barang oleh satu orang penjual atau perusahaan atau produsen.
v  Penawaran kolektif ; penawaran akan suatu barang oleh beberapa penjual atau semua produsen yang ada di pasar.
4.HUKUM PENAWARAN
            Hukum penawaran juga berlaku dengan syarat ceteris paribus. Hukum penawaran menerangkan hubungan antara penawaran barang dan jasa dengan tingkat harga. Hukum penawaran yang berbanding lurus antara harga dengan penawaran, mengasumsikan bahwa apabila satu sisi mengalami kenaikan maka sisi lain juga akan mengalami kenaikan. Sebaliknya apabila pada satu sisi mengalami penurunan maka yang lain juga akan mengalami penurunan. Seperti yang dikemukakan Alfred Marshal Apabila harga suatu barang naik, maka penawaran barang tersebut bertambah. Apabila harga suatu barang turun, maka penawaran barang tersebut berkurang”. Maka kecendrungan kurva penawaran adalah berlereng positif, yaitu dari kiri bawah ke kanan atas.
                                    Sumber buku ; ilmu ekonomi
                                    Penulis ; Muhammad rusdi, dan syukron

PERANAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM PEREKONOMIAN


A.PERANAN KONSUMEN DAN PERANAN PRODUSEN
            Seperti kita ketahui konsumen merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya melakukan konsumsi atau menghabiskan nilai guna suatu barang, maka selain mengurangi nilai guna suatu barang konsumen mempunyai peran sesuai dengan kegiatannya, yaitu ;
1.      Menyediakan factor-faktor produksi untuk dikelola oleh produsen
2.      Melakukan permintaan akan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya
3.      Membayar pajak kepada pemerintah.
B.NILAI GUNA SUATU BARANG
v  Kegunaan waktu (time utility)
v  Kegunaan tempat (place utility)
v  Kegunaan bentuk (form utility)
v  Kegunaan kepemilikan (ownersheep utility)
v  Kegunaan unsur (element utility)
C.MACAM-MACAM NILAI BARANG
v  Nilai pakai ; kemampuan suatu barang karena dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta kemampuan barang tersebut untuk diukur dengan barang-barang lain.
ü  Nilai pakai objektif
ü  Nilai pakai subjektif
v  Nilai tukar ; kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang lain.
ü  Nilai tukar objektif
ü  Nilai tukar subjektif
D.TEORI NILAI BARANG
1.Teori nilai objektif ; teori yang menyelidiki nilai suatu barang dengan objeknya adalah barang itu sendiri. Dalam teori ini dibagi menurut ;
v  Teori nilai biaya produksi (adam smith)
v  Teori nilai biaya produksi tenaga kerja (david Ricardo)
v  Teori nilai lebih (karl marx)
v  Teori nilai biaya reproduksi (carey)
v  Teori nilai pasar (david hummed an jhon locke)
2.Teori nilai subjektif (herman heinrich gossen, karl manger, dan von bhon bawerk) ; bahwa nilai suatu barang dotentukan oleh utilitas dari barang tersebut atau suatu barang yang memiliki guna pakai secara umum akan bernilai tinggi.
E.PERANAN PRODUSEN YANG MENGUNTUNGKAN MASYARAKAT
ü  Memproduksi barang yang berkualitas baik, sehingga barang yang dihasilkan dapat member kepuasan yang maksimal.
ü  Menekan biaya seefisien mungkin sesuai dengan ketentuan produksi yang tidak mengakibatkan kualitas barang yang dihasilkan, sehingga konsumen dapat menjangkaunya.
ü  Tidak melakukan produksi dengan cara-cara yang bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
ü  Memproduksi barang dan menjualnya sesuai dengan ketentuan dan tidak ada unsure yang merugikan konsumen.
ü  Tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak kelestarian sumber daya alam.
ü  Untuk produksi yang berhubungan dengan barang-barang konsumsi seperti obat-obatan, makanan,dan minuman perusahaan juga tidak lupa untuk selalu menuliskan tanggal kadaluarsa dengan jelas dalam kemasan.
ü  Ikut peduli dengan keadaan social masyarakat sekitar.
ü  Dan yang paling penting sebagai warga Negara yang bertanggung jawab adalah taat membayar pajak kepada pemerintah.
F.PERANAN PRODUSEN YANG MERUGIKAN MASYARAKAT
ü  Perusahaan tidak memiliki tenaga ahli (skill), sehingga dalam melaksanakan kegiatanya sering menimbulkan miss management.
ü  Fungsi managemen perusahaan, seperti pengorganisasian (organizing), penempatan karyawan (staffing), koordinasi (coordinating), dan pengawasan (controlling) tidak berjalan dengan baik, sehingga sering menimbulkan kerugian-kerugian.
ü  Melakukan produksi tidak secara efisien, sehingga barang yang dihasilkan tidak berkualitas baik.
ü  Terlalu pemborosan dalam penanganan biaya produksi, sehingga harga yang terjadi terlalu mahal, dan akhirnya tidak terjangkau oleh konsumen.
ü  Kegiatan yang dilakukan melanggar ajaran agama dan peraturan pemerintah.
ü  Membuang limbah produksi secara sembarangan, sehingga merusak kelestarian alam.
ü  Menyalahgunakan kepercayaan  pihak lain, seperi menyelewengkan bantuan kredit dari bank.
ü  Tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa produk dalam kemasan,khususnya untuk produk makanan, minuman, dan obat-obatan.
ü  Tidak melaksanakan kewajiban sebagai warga Negara, seperti tidak atau lalai membayar pajak.


Sumber buku ; ilmu ekonomi,
Penulis ;  Muhammad rusdi.S.Pd dan syukron.SE