RSS

Semangat yang Tak Pernah Pudar


*  NON ILMIAH
Semangat yang Tak Pernah Pudar
            Sudah sejak dulu Kelinci dan Kura-Kura tak pernah bersahabat. Setiap kali bertemu, Kelinci selalu mengejek Kura-Kura. Padahal, dengan teman yang lain,Kura-Kura selalu hidup rukun.
            “Hai, Kura-Kura,jalanmu lambat!” Begitu yang sering Kelinci ucapkan kepada Kura-Kura.
            Suatu hari, Kelinci menantang Kura-Kura lomba lari.
            “Akan aku perlihatkan pada semua hewan, bahwa aku bisa lari sambil mengitarimu,Kura-Kura,”kata Kelinci dengan sombongnnya.
            “hentikan bualanmu itu,Kelinci! Kita buktikan dengan perbuatan. Bukan dengan ucapan!” jawab Kura-Kura.
            Kedua hewan itu pun sepakat berlomba. Serigala akan menjadi wasit karena dapat menyalak dengan keras. Salakannya sebagai tanda perlombaan dimulai.
            Ketika salakan serigala terdengar, dengan sigap Kelinci berlari kencang seperti angin. Sebaliknya, Kura-Kura melangkahkan kakinya dengan lambat.
            Banyak penonton yang memberi semangat kepada Kelinci. Banyak pula penonton yang member semangat kepada Kura-Kura.
            “Ayo, lari lebih kencang lagi, Kelinci!” teriak pendukung Kelinci.
            “Ayo, cepat, Kura-Kura!” kata pendukung Kura-Kura tak mau kalah.
            Kura-Kura tetap dengan langkahnya yang lambat. Dia memandang dengan putus asa. Ia melihat Kelinci berada jauh di depan.
            Sesekali Kelinci menoleh ke belakang. Ia takut jika Kura-Kura dapat menyusulnya. Ternyata, dia tidak melihat Kura-Kura. “Ah, pasti kemenangan ada padaku. Aku lelah sekali. Sebaiknya aku tidur sebentar! Akan kubiarkan Kura-Kura melewatiku. Sampai aku bangun pun Kura-Kura tidak bias menyusulku,” pikir Kelinci sombong.
            Sementara itu, Kura-Kura terus berjalan. Ia berjalan dengan semangat yang tinggi. Akhirnya, sampailah ia di tempat Kelinci. Kura-Kura melihat Kelinci tertidurlelap. Dengan tenang, ia melewati Kelinci itu.
            Tiba-tiba, Kelinci tersentak dari tidurnya. Ia mendengar serigala menyalak tiga kali. Itu pertanda perlombaan telah selesai. Tanpa pikir panjang, Kelinci lari sekencang-kencangnya. Akan tetapi, malang baginya karena Kura-Kura sudah sampai di garis akhir. Bahkan, Kura-Kura telah mendapatkan sambutan hangat.
            Akhirnya, dengan sedih bercampur malu, Kelinci menghampiri Kura-Kura. Ia minta maaf kepada Kura-Kura. Kelinci berjanji tidak akan sombong.

0 komentar:

Posting Komentar